Jumat, 11 November 2011

Potongan Akademisi

soo.. how's life? sucks or tucks or bucks or yucks. hehe sebenarnya saya gak tau bener soal istilah-istilah tadi. niru-niru aja biar kelihatan lebih sip. tapi benar-benar ya, life's been sucks, tucks, bucks, or yucks untuk saya akhir-akhir ini. yang pertama, saya saat ini sedang mengerjakan thesis untuk syarat kelulusan. itulho, the legend the one and only script-shit (baca: skripsi). semua orang saya rasa pernah ya mengalami masa-masa kelam dalam hidupnya. dan masa kelam saya ditandai dengan pengambilan skripsi semester ini. teman-teman saya bilang, "halah skripsi ae lho mek 6 sks, coba MK sing 250 sks ae kene isok jeh" itu kata kintul, teman saya yang juga program skripshit semester ini tapi hidup dan kesehariannya tidak mencerminkan mahasiswa semester akhir yang sedang mengerjakan thesis. "ayo semangat skripsi hanyalah sebagian kecil sks dari beratus ratus sks kuliah kita." itu kata teman saya yang saat ini sudah di acc proposalnya untuk ujian praskrip beberapa minggu lagi. bagus orang-orang yang memberi semangat ini saya rasa belum merasakan yang sebenarnya bergejolak dalam hati saya. bayangkan saja , bagaimana anda bisa tahan mengerjakan skripsi kalo anda adalah perpaduan orang yang mualeeesss, punya kamar berantakan dan panas, punya tetangga dengan koleksi burung berkicau sak latar, dan sebelahnya adalah rental ps dengan anak anak kecil sing nakale koyok demit komat kamit saya rasa meskipun anda adalah einstein, anda tidak akan pernah menyelesaikan teori relativitas samapai kapanpun. pernah ya satu kali ada dua anak kecil sak piyik yang mbuetiknya minta ampun main main di depan rumahku.. uuuhhh yak ampun kudu tak cites ae. mlayu rono mlayu rene gak isok meneng persis cacing kremi. hmmm jabang bayik lanang wedok. yah saya lanjutkan, dua anak kecil itu entah apa yang ada di pikirannya tiba-tiba melakukan sebuah permainan yang mengikutsertakan latar depan rumah saya sebagai arena.
permainan: unknown,
peraturan: berteriak sekeras-kerasnya sampai menggetarkan kusen-kusen pintu,
tujuan: meberikan gangguan kepada sya begawan ilmu iniuntuk menyelesaikan LBM,
dugaan konspirasi: mungkin saja ada,
dugaan pelaku: haa iki pasti kerjaane orang yang menjual printer kepadaku kemarin,
hah kok iso?: iyo soale lek skripsiku salah terus otomatis aku akan sering ngeprint laporan- berdampak pada habisnya kertas-printer g pernah dipake-printer rusak-beli lagii, AHA!!
..... --" *kaploookk: iya maaf nyonya, otak saya agak beset, ampun ampun..
tidak mungkin ya sampai sejauh itu. mana ada anak-anak kecil kecipirit sak upil-upil itu utusan dari penjual printer di Hi-Tech mall. iya tidak mungkin. tapi, masalahnya anak-anak iku nuakale koyok setan. AHA mereka pasti utusane setan. kuulangi SETAN. yaa.. --" *KAPLOK LEBIH KERAS. oke oke maaf. intinya adalah gara-gara kedua anak setan sialan iku aku berniat keluar untuk shoo shoo mereka pergi dari latarku. pas aku keluar mereka cuma lihat aku sebentar terus main lagi. ak mulai bertindak, ku -dehem-i-lah mereka "eheemm, ayo main di sana aja"
dua anak setan: *malah tambah asyik main
aku: HEEE HAYO!!
dua anak setan: * teriak lebih keras HWAAAA HIHI HIHI endi nyilih nyilih
aku: *fak.. HHHUUUUUOOOOIIII HAYO METUUU KONO
dua anak setan yang sangat sialan ini: HWAKAKAKA *malah improvisasi gerakan-gerakan permainan jadi lebih ekstrim dan heboh. dan sialnya itu tepat di depan mataku dan lebih sial dobelnya lagi aku gak dianggep ada T_T. hatiku yoo serasa hancur, aku gak digubris, teriakan dua anak setan piyik itu tambah keras, dan aku berdiri seperti itu tanpa ada hasil. jadilah pemandangan siang itu di depan rumahku seperti sangat konyol sekali. aku malu pada tetangga-tetangga. pastinya saat ini mama dan keluargaku pasti jadi bahan gunjingan. mungkin juga kerabat dan sepupuku juga akan terkena imbasnya, lebih parah lagi tetangga-tetanggaku yang mempergunjingkan aku pasti juga akan terkena imbasnya karena kebodohanku itu, dan akhirnya semua orang di dunia ini pasti terkena imbas. GOSH! dua anak piyik setan sak upil itu penyebabnya. berbekal pikiran jahat itu aku berniat melempar kepala mereka dengan batu buat ngganjel pintu depan rumah. biar kapok. kuurungkan niatku karena sama saja aku melempar kepalaku sendiri dengan batu itu. sama dan lebih baik aku mbentuk2no kepalaku ke tembok beton 12 kali. ah, aku bisa melepas kepala dua piyik busuk sialan itu dari tubuhnya masing-masing jadi mereka nggak rame. gak bagus juga. jadi yang kulakuan saat itu hanya diam dan ndeprok di lantai depan pintu rumah. bener-bener ndeprok. dan kesimpulan saya ternyata ada hal lain yang lebih bisa membuat kita putus asa daripada persoalan akademik dengan tanggung jawab ilmiah yang besar. iya, hal itu adalah DUA ANAK SETAN SAK UPIL-UPIL PIYIK SIALAN SEPERTI CACING KREMI. malamnya saya berdoa, supaya saya dan maskis tidak mendapat cobaan dengan mempunyai anak-anak seperti itu. setelah berdoa dan tidur saya bermimpi sangat buruk. saya bermimpi memiliki anak-anak yang cantik manis baik dan sangat anteng. sangat beda dengan anak piyik sialan tadi. kabar buruknya mereka sedang membawa batu ganjelan pintu digunakan untuk melempar kepala saya, dan tang untuk kemudian melepas kepala saya dari tubuhnya. baguss.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar